Rabu, 03 September 2014

Pedoman Praktikum Bakteri LM Bio X IPS

praktikum pembuatan media bakteri

PEMBUATAN MEDIA AGAR DAN STERILISASI

A. Latar Belakang
Saat mempelajari mikroorganisme, Anda terlebih dahulu harus dapat menumbuhkan mikroorganisme dalam skala laboraturium. Anda harus memahami kebutuhan dasar dari mikroorganisme untuk dapat menumbuhkan mikroorganisme dengan sebaik-baiknya. Pengetahuan mengenai kebutuhan dasar mikroorganisme teersebut dibutuhkan untuk diformulasikan suatu media pertumbuhan. Media pertumbuhan adalah bahan atau media yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau didalamnya. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Senyawa-senyawa yang dibutuhkan sebagainsumber energy  antara lain karbon dan nitrogen. Sumber karbon pada pembuatan media pertumbuhan umumnya berupa glukosa sedangkan sumber nitrogen antara lain asam amino, peptide, proteosa, dan pepton.
Mineral yang diperlukan dalam jumlah sanggat sedikit untuk pertumbuhan normal mikroorganisme. Kebutuhan mineral tersebut dipenuhi oleh beberapa unsur logam seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, besi, seng, tembaga, fosfor, dan kobalt.

B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara membuat media pertumbuhan mikrorganisme
1. Mengetahui jenis dan kegunaan media
2. Mengetahui cara mensterilkan media

C. Teori Penunjang
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya.
Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh.
Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Medium cair/broth/liquid medium
Contoh : air pepton, nutrient broth, lactosa, media kaldu nutrient.
b. Medium setengah padat (semi solid medium)
Contoh : media kaldu agar tegak semi solid.
c. Medium padat (solid medium)
Contoh : media kaldu agar, media plate count agar, media agar sitrat Simmons.
Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita dapat menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengah dari medium padat, sedangkan pada medium cair tidak diperlukan pemadat.
Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi kontaminan. Metode yang lazim digunakan untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven).

D. Metode Praktikum
1. Alat dan bahan
- Beaker glass
- Neraca
- Kapas
- Alumunium Foil
- Labu erlenmeyer
- Kompor gas
- Kain
- Agar batang
- Aquadest
2. Cara Kerja
Tauge ditimbang sebanyak 100 gram dan dimasak dengan aquadest sebanyak 500 ml selama 3 jam. Cek volume air dalam panci selama proses pemasakan jangan sampai berkurang dari volume awal, jika berkurang tambahkan lagi air sehingga volumenya menjadi sama dengan volume air pada awal pemasakan. Masak tauge hingga jernih. Setelah proses pemasakan selesai, saring tauge dan ambil supernatan sebanyak 100 ml. Sebanyak 1,5 gram agar-agar ditambahkan kedalam 100 ml supernatan tauge dan dicampur sampai homogen. Ambil 3 ml dari campuran agar-agar dan supernatan tauge dan dimasukan kedalam tabung reaksi, sumbat tabung reaksi menggunakan kapas. Media aerob siap dipakai untuk kegiatan selanjutnya.
Media Anaerob
Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan untuk membuat media anaerob diantaranya botol scout, tabung reaksi, sumbat karet, isolasi plastik, pipet volumetrik dan aluminium foil. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam membuat media anaerob meliputi BHI powder 5,2 gram, glukosa 0,05 gram, Cellubiosa (CMC) 0,05 gram, pati 0,05 gram, cistein 0,05 gram, hemin 1% 0,05 gram, agar-agar 0,5 ml dan rezazurin 0,5 gram.
Cara Kerja
Semua bahan dimasukan ke dalam botol scout dan ditambah air sebanyak 100 ml, homogenkan larutan. Hitung pH larutan hingga pH-nya mendekati pH normal. Ambil 5 ml larutan dan dimasukan ke dalam tabung reaksi lalu tutup dengan menggunakan aluminium foil. Panaskan larutan hingga warnanya berubah dari kuning-merah-kuning bening. Tutup dengan sumbat karet dan beri isolasi pada penutup tabung.



E. Hasil Dan Pembahasan
Pada dasarnya media pertumbuhan dapat dikelompokan menjadi 5 kelompok besar yaitu medium cair, medium kental, medium yang diperkaya, medium kering dan \ media sinergik. Medium cair yang sering digunakan diantaranya peptone. Peptone ialah protein yang terdapat pada daging, air susu, kedelai, putih telur. Medium kental biasa terdapat unsur agar-agar yang berfungsi untuk memperkental tidak untuk merbuah kandungan nutrisi media tersebut. Berdasarkan bentuk fisiknya, media pertumbuhan dapat dikelompokkan menjadi media padat, setengah padat dan cair. Media padat adalah media yang mengandung 15% agar sehingga mudah mengeras. Media setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semi solid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).
Sedangkan berdasarkan tujuan pembuatannya, media dapat dikelompokkan menjadi 6 kelompok. Media pertama adalah media yang digunakan untuk isolasi. Media ini mengandung semua senyawa esensial untuk pertumbuhan mikroba, misalnya Nutrient Broth, Blood Agar. Media selektif/penghambat merupakan media yang selain mengandung nutrisi juga ditambah suatu zat tertentu sehingga media tersebut dapat menekan pertumbuhan mikroba lain dan merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Media yang diperkaya, media untuk peremajaan kultur, media untuk mementukan kebutan nutrien tertemtu, media untuk karakteristikasi bakteri dan media diferensial adalah beberapa bentuk media berdasarkan fungsi tujuannya.
Komponen anorganik maupun organic merupakan substrat ataupun medium yang baik bagi kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme penghuni tanah merupakan campuran populasi dari protozoa (amoeba, flagllata, cilliata), bakteri (clostridium, rhizobium), alga (ganggang) seperti alga biru, hijau dan jamur terutama jamur bertingkat rendah seperti jamur lender, berbagai ragi, dan berbagai phyromycetes dan ascomycetes (Dwijoseputro, 1998).
Pemilihan media yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan nutrien pada media merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada pembuatan media untuk berbagai macam organisme harus menggunakan bahan yang mengandung banyak protein dangan berbagai konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri (Stanier, 2001). Salah satu bahan yang sering dipergunakan adalah tauge. Tauge berfungsi sebagai sumber protein, sukrosa berfungsi sebagai sumber karbohidrat sehinga cocok dijadikan untuk media pertumbuhan mikroba.

F. Kesimpulan
Media yang dibuat harus disesuaikan dengan karakteristik dari jenis mikroba yang akan ditumbuhkan. Aspek lingkungan seperti suhu, pH, kecukupan nutrien media dan kontaminasi perlu dikondisikan dengan sebaik-baiknya agar mikroba yang ditumbuhkan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.


TEORI-TEORI ASAL MULA JAGAD RAYA

žTEORI-TEORI ASAL MULA JAGAD RAYA
žBy :
žSepling Paling, S.Si.,M.Pd.
žTeori  “Big Bang” (Dentuman Besar)
žMenurut teori inijagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira 13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain.  Teori ”Big Bang” ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble.

žBerdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli astrofisika dari Amerika SerikatArno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965 telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya.
žTeoriKeadaan Tetap” (Stabil)
žTeorikeadaan tetapatau teori ciptaan sinambung menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.

žDalam teorikeadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
žTeoriMengembang dan Memampat” (The Oscillating Theory)
žTeori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini, jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan masa ekspansi atau mengembang yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen, pada tahap ini terbentuklah galaksi-galaksi.

žTahap ini diperkirakan  berlangsung selama 30 milyar tahun, selanjutnya galaksi-galaksi dan bintang yang telah terbentuk akan meredup, kemudian memampat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat maka tahap berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian memampat lagi.
žTeoriAlam Semesta Quantum”
Teori ini diciptakan oleh William Lane Craig pada tahun 1966. Dia mengemukakan bahwa alam semesta adalah sudah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel sub atomik.
žTeori Kabut (Teori Nebula)
žTeori kabut dikemukakan oleh filsuf Jerman yang bernama Immanuel Kant pada tahun 1775. Teori ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh Simon De Laplace, seorang matematikawan Prancis.

žTeori kabut menyatakan bahwa mula-mula ada sebuah nebula (kabut yang terdiri dari gas, terutama hidrogen dan helium, dan debu-debu angkasa) yang bulat dan berotasi sangat lambat . Akibatnya kabut mulai menyusut. Akibat penyusutan dan rotasi ini terbentuklah sebuah cakram datar dibagian tengahnya. Matahari berada dipusat cakram. Cakram ini terus berputar lebih cepat sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk materi. Dari materi ini akhirnya terbentuklah planet-planet yang tetap mengitari matahari. Satelit dari planet terbentuk dengan cara yang sama.
žProses terbentuknya tata surya menurut teori kabut (nebula):
a) Nebula berasal dari gas dan debu, sebagian besar menjadi Matahari.
b) Terbentuk Matahari dan planet lain yang masih Berpijar.
c) Matahari terbentuk planet-planet bertebaran tak terarah.
d) Matahari berputar pada porosnya, planet-planet terbentuk atmosfernya.
e) Planet terbentuk atmosfer, dibumi telah muncul kehidupan karena sudah ada lapisan atmosfer.
žTeori Planetesimal
žTeori ini pertama kali dikemukakan oleh Chamberlein dan F. R. Moulton, ilmuwan Amerika awal abad ke-20. Teori ini mengatakan mula-mula ada matahari yang berpapasan dengan sebuah bintang. Oleh karena letaknya berdekatan, tarikan gravitasi bintang menyebabkan sebagian matahari tertarik kearah bintang tersebut.

žKetika bintang menjauh bahan-bahan itu sebagian ada yang terlepas dan jatuh ke matahari, dan sebagian menjadi gumpalan-gumpalan kecil (planetesimal) yang mulai melayang diangkasa sebagai planet-planet yang mengelilingi matahari.
žTeori Bintang Kembar
Teori ini ditemukan pada tahun 1930-an. Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa mula-mula ada 2 buah bintang kembar kemudian salah satu bintang meledak. Oleh karena pengaruh gaya gravitasi, maka bintang yang meledak menjadi kepingan-kepingan kecil yang bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak merupakan matahari sedangkan kepingan-kepingan yang mengitarinya menjadi planet-planet.
žTeori Protoplanet
žTeori ini ditemukan pada tahun 1940 oleh Carl von Weizsaeker, seorang astronom Jerman dan disempurnakan oleh P. Kuiper dan Subrahmanyan Chandrasekar.
žTeori ini menyatakan bahwa mula-mula dijagat raya ini ada kumpulan gas dan debu. Kurang lebih 5 milyar tahun yang lalu, gumpalan gas dan debu tersebut memampat. Proses pemampatan ini membuat partikel-partikel debu dan gas tertarik kebagian dalam menuju pusat awan membentuk bola dan terus berotasi. Rotasi inipun bertambah cepat dengan ditariknya partikel-partikel debu dan gas ke pusat awan. Oleh karena rotasi yang cepat ini, maka gumpalan gas mulai memipih membentuk cakram, bagian tengah tebal dan bagian pinggir memipih. Akibat saling menekan, maka bagian tengah menjadi panas dan berpijar (disebut protosun atau cikal bakal matahari). Bagian tepinya terpecah-pecah akibat rotasi yang cepat. Bagian tengah ini yang akhirnya menjadi matahari dan bagian tepi yang terpecah-pecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil (protoplanet) yang tetap berotasi. Protoplanet akhirnya membeku dan menjadi planet-planet serta anggota tata surya lainnya.
žTeori Pasang Surut Bintang
žTeori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.

žTeori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari. Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
žTeori Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernamaG.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

ž