Rabu, 03 September 2014

BAB. 2 Penginderaan Jauh (Indraja)

A.Pengertian Indraja
Menurut Lillesand and Keifer (1979) Pengindraan jauh (remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena dengan jalan analisis data yang diperoleh melalui alat perekam (sensor) yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa menyentuh objek tersebut.
Menurut Lindgren (1985) Pengindraan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau di pancarkan dari permukaan bumi.
A.Pengertian Indraja
Menurut Curran (1985) Pengindraan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat di interpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
Secara Umum Pengindraan Jauh adalah ilmu, teknik, dan seni yang digunakan untuk memperoleh suatu informasi tentang objek, wilayah dan gejala di atas permukaan bumi dengan cara menganalisa dengan menggunakan alat tanpa kotak langsung (sensor).
B. Sistem Indraja
Sistem penginderaan jauh ialah serangkaian komponen yang digunakan untuk penginderaaan jauh. Rangkaian komponen itu berupa tenaga, obyek, sensor, data, dan pengguna data.
C. Komponen Indraja
Komponen Indraja terdiri dari :
1.Sumber Energi (alami/matahari, dan buatan gel.mikro)
2.Atmosfer
3.Objek
4.Sensor (sensor fotografik, sensor elektronik)
5.Wahana (pesawat terbang tinggi dan rendah, satelit)
6.Citra (Perolehan data dan pengguna data)
C. Komponen Indraja
1.Sumber Energi
  Sumber energi atau sumber tenaga dalam penginderaan jauh membutuhkan sumber tenaga agar objek permukaan bumi dapat terlihat jelas sehingga dapat di rekam baik oleh sensor. Tenaga tersebut mengenai objek di permukaan bumi yang kemudian di pantulkan ke sensor
  Sumber tenaga dalam indraja terdiri dari :
Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari maupun bulan (tenaga alam)
Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan (tenaga pulsar) seperti gelombang mikro.
  Jumlah energi yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
 
Waktu penyinaran
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek, makin cerah warna obyek tersebut.
Bentuk permukaan bumi
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih terang dan jelas.
Keadaan cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.
C. Komponen Indraja
2.  Atmosfer
  Sebelum mengenai obyek, energi yang dihasilkan sumber tenaga merambat melewati atmosfer. Atmosfer dapat membatasi bagian sektrum elektromagnetik yang dapat digunakan dalam penginderaan jauh. Bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan bumi disebut Jendela Atmosfer
C. Komponen Indraja
3.  Objek
  Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh seperti : Atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer
C. Komponen Indraja
4.  Sensor
  Sensor adalah alat pemantau yang si pasang pada wahana baik pesawat maupun satelit
  Sensor di bagi menjadi :
C. Komponen Indraja
Macam Macam Sensor
1.Berdasarkan sifatnya  :
sensor alami   ⇒ mata, telinga, hidung
sensor buatan  ⇒ kamera, radar, sonar
2.  Berdasarkan Sumber Energi
sensor aktif adalah sensor yang sumber energi berasal dari sensor itu sendiri / energi buatan. Sensor aktif dilengkapi dengan alat pemancar dan penerima pantulan gelombang elektromagnetik
sensor pasif adalah sensor yang sumber energi bukan berasal dari sensor itu sendiri, baik  energi alami (matahari) maupun buatan sensor hanya dilengkapi dengan alat penerima pantulan /pancaran gelombang elektromagnetik.
C. Komponen Indraja
Macam Macam Sensor
3.Berdasarkan proses perekaman
sensor fotografi  pada sensor ini data direkam pada emulsi film kemudian diproses secara kimiawi Dan menghasilkan foto
sensor elektronik pada sensor ini data direkam pada pita magnetik dalam bentuk sinyal elektrik diproses secara elektronik dan menghasilkan baik data visual / gambar maupun data digital
 
C. Komponen Indraja
5.Wahana
  Wahana adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 – 9.000 meter di atas permukaan bumi
Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000 meter di atas permukaan bumi
Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km diluar atmosfer bumi.
C. Komponen Indraja
6.  Citra
  Citra dalam penginderaan jauh di bagi menjadi :
  Citra foto merupakan hasil teknlogi pengindraan jauh yang berupa data visual, cita foto di bagi menjadi :
  Macam Macam Citra Foto
  1.  Berdasarkan wahana yang digunakan :
Foto udara ⇒ dihasilkan dari pesawat udara
Foto orbital / satelit ⇒ dihasilkan dari satelit
C. Komponen Indraja
Macam Macam Citra Foto
2.  Berdasarkan sensornya :
Foto tunggal ⇒ Suatu wilayah dipotret dalam selembar foto
Foto Jamak ⇒ Suatu wilayah dipotret dalam beberapa lembar  foto, Foto jamak terdiri dari :
Multi spektral ⇒ Beberapa foto pada daerah yang sama dihasilkan pada waktu yang bersamaan.
Multi temporal ⇒ Beberapa foto pada daerah yang sama dihasilkan pada waktu yang berbeda.
Multi level ⇒ Beberapa foto pada daerah yang sama dihasilkan dari ketinggian yang berbeda.
C. Komponen Indraja
Macam Macam Citra Foto
3.  Berdasarkan spektrum elektromagnetik :
Foto ultraviolet ⇒ menggunakan spektrum ultraviolet (… → 0,29 μ )
Foto Ortokromatik ⇒ menggunakan sebagian dari spektrum tampak, dari spektrum biru sampai sebagian spektrum hijau (0,4 → 0,5 μ)
Foto Pankromatik ⇒ menggunakan spektrum tampak (0,4 → 0,7 μ)
Foto Inframerah ⇒ menggunakan spektrum inframerah (0,7 → 0,9 → 1,2 μ)
4.  Berdasarkan warnanya :
Foto warna asli (true color)
Foto warna semu (false color) ⇒ foto ultraviolet, foto inframerah, foto hitam putih.
C. Komponen Indraja
Macam Macam Citra Foto
5.  Berdasarkan sumbu kamera :
Foto vertikal adalah Foto yang menggunakan arah sumbunya tegak lurus dengan objek
Foto condong (kemiringan > 30), terdiri dari ;
üFoto agak condong (low obligue) ⇒ Cakrawala tampak pada foto
üFoto sangat condong (high oblique) ⇒ Cakrawala tidak tampak pada foto
C. Komponen Indraja
Macam Macam Citra Non Foto
1.  Berdasarkkan wahana yang digunakan ;
Citra dirgantara (airborne image) ⇒ dihasilkan dari pesawat
Citra satelit (satellite / spaceborne image) ⇒ dihasilkan dari satelit
2.Berdasarkan sensor
Citra tunggal
Citra jamak
3.  Berdasarkan Spektrum elektromagnetik yang digunakan;
Citra inframerah thermal ( 3,5 → 5,5 , 8 → 14 μ )
Citra radar dan Citra gelombang mikro ⇒ dihasilkan dari pektrum gelombang mikro
  Citra radar , termasuk sistem aktif
  Citra gelombang mikro, termasuk sistem pasif
C. Komponen Indraja
C. Komponen Indraja
Perbedaan citra foto dan non foto
C. Komponen Indraja
Sistem Perolehan Data Indraja
C. Komponen Indraja
Keterangan gambar :
A     : Matahari sebagai sumber energi
B     : Gelombang elektromagnetik berjalan menuju obyek
C     : Berbagai obyek dimuka bumi dengan berbagai karakter
D     : Gelombang elektromagnetik dipantulkan obyek
E     : Energi pantulan ditangkap sensor penginderaan jauh
F     : Data rekaman energi pantulan dikirim ke stasiun bumi
G     : Data rekaman energi pantulan diolah menjadi citra
H     : Citra siap digunakan untuk berbagai aplikasi
D. Interpretasi Citra
Pengertian Interpretasi citra
  Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut.
  Kegiatan memperoleh data inderja dari interpretasi citra ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaitu Stereoskop. Alat ini berfungsi untuk memunculkan gambar 3D dari 2 buah foto udara 2D yang diletakkan secara bertampalan. Dua buah foto udara tersebut merupakan wilayah yang sama namun sudut pemotretannya berbeda.
D. Interpretasi Citra
Langkah Langkah Interpretasi Citra
vDeteksi yaitu penyadapan / pengamatan data secara selektif atas obyek pada citra
vIdentifikasi yaitu pengejaan ciri-ciri suatu obyek yang tergambar pada citra / foto udara. Ciri-ciri utama yang dapat diidentifikasi dari suatu obyek pada citra ada 3, yakni:
§Ciri spektoral / spektral
§Ciri spasial
§Ciri Temporal
§
D. Interpretasi Citra
§Ciri spektoral / spektral ; yaitu ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik dengan obyek. Ciri spektoral dinyatakan dengan;
Rona yaitu tingkat kegelapan dan kecerahan suatu obyek yang tergambar pada citra dalam wujud hitam / putih. Rona dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Karakteristik / sifat suatu obyek, Cuaca, Letak, Waktu, Bahan yang digunakan (kepekaan film), Pemrosesan emulsi
Warna  yaitu wujud yang tampak pada mata dengan menggunakan spektrum sempit dari spektrum tampak.
§Ciri spasial yaitu ciri suatu obyek yang berkaitan dengan masalah keruangan, meliputi;
Bentuk ; merupakan kerangka suatu obyek, sehingga banyak suatu obyek yang dikenali berdasakan bentuknya. Contoh ; Jalan keretaapi bentuknya memanjang dan lebih lurus dari jalan raya.
Tekstur ; yaitu frekuensi perubahan rona/warna pada citra. Atau tinggkat kekasaran / kehalusan suatu obyek pada citra (kasar, sedang, halus)
Pola ; yaitu susunan keruangan yang menunjukan ciri khas suatu obyek pada citra. Contoh; Pola perkebunan lebih teratur dibandingkan dengan pola hutan belantara.
Situs ; merupakan letak suatu obyek terhadap obyek lain disekiarnya.Contoh; * Hutan mangrove / bakau situsnya di pantai / air payau
Bayangan ; dapat digunakan untuk menentukan arah mata angin dan memperjelas kenampakan suatu obyek atau bahkan menyembuyikan kenampakan suatu obyek karena tertutup bayangan.
§
§
§Ciri Temporal ; yaitu ciri suatu obyek yang tergambar pada citra berdasarkan umur / waktu suatu benda pada saat dilakukan perekamanan. Contoh ; * Tanaman tebu dan jagung sulit dibedakan pada saat masih berumur 1 bulan, tetapi akan mudah dibedakan jika berumur lebih dari 2,5 bulan.
§
D. Interpretasi Citra
Langkah Langkah Interpretasi Citra
vPengenalan : merupakan tahap mengumpulkan  jenis obyek yang tergambar berdasarkan ciri-ciri yang sama.
vAnalisis : yaitu pemisahan dengan penarikan garis batas (delineasi) kelompok obyek yang memiliki kesamaan wujud. Bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang mempunyai ciri-ciri yang sama.
vDeduksi : yaitu memperkirakan adanya hubungan tertentu pada suatu obyek dengan menggunakan azas konvergensi bukti. Konvergensi bukti yaitu menggunakan beberapa unsur interpretasi citra sehingga lingkupnya makin menyempit ke arah suatu kesimpulan tertentu.
v
v
D. Interpretasi Citra
Langkah Langkah Interpretasi Citra
vKlasifikasi ; merupakaan upaya menyusun dan mendeskripsikan suatu obyek yang telah dianalisis secara sistematis.
vIdealisasi : yaitu penyajian hasil interpretasi citra ke dalam wujud peta.
D. Interpretasi Citra
Unsur unsur Inrterpretasi Citra
Bentuk ; merupakan kerangka suatu obyek, sehingga banyak suatu obyek yang dikenali berdasakan bentuknya. Contoh ; Jalan keretaapi bentuknya memanjang dan lebih lurus dari jalan raya.
Tekstur ; yaitu frekuensi perubahan rona/warna pada citra. Atau tinggkat kekasaran / kehalusan suatu obyek pada citra (kasar, sedang, halus)
Pola ; yaitu susunan keruangan yang menunjukan ciri khas suatu obyek pada citra. Contoh; Pola perkebunan lebih teratur dibandingkan dengan pola hutan belantara.
Situs ; merupakan letak suatu obyek terhadap obyek lain disekiarnya.Contoh; * Hutan mangrove / bakau situsnya di pantai / air payau
Bayangan ; dapat digunakan untuk menentukan arah mata angin dan memperjelas kenampakan suatu obyek atau bahkan menyembuyikan kenampakan suatu obyek karena tertutup bayangan.
D. Interpretasi Citra
Teknik Interpretasi Citra
Data Acuan : merupakan kumpulan data pendukung untuk kegiatan interpretasi. Data ini bersifatmelengkapi data yang terdapat pada citra. Contoh data acuan ini dapat berupa :
Data pustaka/kepustakaan
Peta
Hasil kerja lapangan dll
  Data acuan berguna untuk membantu proses interpretasi, analisis dan verifikasi hasilnya.
Kunci interpretasi : pada citra umumnya berupa potongan citra yang telah di interpretasi, diyakinkan kebenarannya, dan diberi keterangan berupa jenis obyek yang digambarkan, unsur interpretasi, serta keterangan tentang citra meliputi :
jenis citra yang digunakan
skala citra
waktu perekaman
lokasi yang diinterpretasi
D. Interpretasi Citra
Teknik Interpretasi Citra
Penanganan Data  : Data yang tersimpan dalam citra perlu dijaga agar tidak menimbulkan goresan atau terhapus, sehingga perlu penanganan yang hati-hati pada setiap citra.
Pengamatan Stereoskopis adalah suatu kegiatan menafsir citra dengan menggunakan alat bantu yang dinamakan stereoskop. Salah satu syarat dapat dilakukan pengamatan stereoskopis adalah adanya daerah yang bertampalan pada sebuah foto udara. Pengamatan stereoskopis pada citra yang bertampalan akan menimbulkan gambaran tiga dimensi. Jenis citra yang umum untuk pengamatan stereoskopis adalah foto udara.
Metode Pengkajian adalah suatu cara yang bersistem dalam menelaah atau melakukan penyelidikan terhadap obyek.
Penerapan Konsep : Data inderaja diperoleh dengan menerapkan konsep multi, yang terdiri atas konsep multispektrum, multitingkat, multitemporal, multiarah, multipolarisasi dan multidisiplin.
E.  Hasil Interpretasi Citra
Berikut ini contoh kenampakan bentang alam.
Gunung dan Pegunungan
Gunungan terlihat tersendiri dengan puncak yang jelas, sedangkan pegunungan terlihat memanjang berlekuk-lekuk dan berbelok-belok.
Gunung dan pegunungan rona kehitaman atau kecoklatan.
Hutan rawa
Ketinggian pohon yang berbeda-beda.
Tampak peraira di sekelilingnya.
Ke arah laut dibatasi hutan bakau, ke arah darat sering dibatasi hutan rimba.
Sungai
memanjang berkelok-kelok dan makin lebar ke arah muara, pertemuan anak-anak sungai biasanya membentuk sudut lancip,
Sungai yang airnya jernih ronanya gelap, sunar yang airnya keruh ronanya cerah,
Aliran sungai jarang sekali yang membentu garis lurus.
E.  Hasil Interpretasi Citra
Berikut ini contoh kenampakan bentang budaya
Rumah
   1) Bentuk rumah mendekati empat persegi panjang,
  2) Berasosiasi dengan jalan,
  3) Ukuran rumah relatif lebih kecil, jika dibandingkan denga pabrik atau kantor,
  4) Jika mempunyai halaman, biasanya ditanami tanaman hiat atau tanaman pekarangan.
Jalan
  1) Bentuk memanjang dan lebarnya seragam,
  2) Simpang jalan umumnya tegak lurus atau mendekati tegak lurus,
  3) Rona berbesa terhadap daerah sekitar, umumnya cerah.
Bandar udara
  1) Lapangan udara dan daratan dengan tekstur halus,
  2) Tampak landasan yang lurus dan lebar dengan pola teratur,
  3) Ada gedung terminal dan ada tempat parkir pesawat,
  4) Kadang-kadang tampak pesawat terbangnya.
Manfaat Indraja : Baca Buku paket halaman : 71 - 74


Tidak ada komentar:

Posting Komentar